Selasa, 18 Juni 2013

DALAM PANTAT YANG SEHAT TERDAPAT KENTUT YANG KUAT


DALAM PANTAT YANG SEHAT TERDAPAT KENTUT YANG KUAT
Mungkin ini judul artikel paling kurang ajar sepanjang masa dalam blog saya. Semoga saya tidak akan lagi membuat artikel dengan judul yang lebih kurang ajar dari artikel ini. Tapi saya sedang tidak ingin bergurau. Kalimat yang saya temukan dalam sebuah web kumpulan kata mutiara itu seakan menjadi sebuah cambuk yang melukai kesombongan saya.
Sudah cukup lama saya tidak terlalu tertarik untuk belajar. Saya sudah menjadi seorang guru. Sebuah pencapaian yang membuktikan kalau saya adalah orang pandai. Orang pandai memiliki kodrat memberikan ilmunya, bukan mencari ilmu lagi. Setidaknya seperti itulah pemahaman yang saya pegang sejauh ini.
Selama ini saya selalu mampu menjawab setiap ketidaktahuan murid-murid saya. Paling tidak saya masih bisa mengarang jawaban pada saat saya belum tahu harus menjawab apa. Saya tidak perlu lagi harus berlama-lama duduk membaca buku yang hanya akan membuat pantat saya sakit. Tapi kalimat “kurang ajar” yang saya jadikan judul artikel ini kemudian menyadarkan saya akan sebuah hal penting. Sebuah hadits Nabi yang pertama kali diajarkan oleh guru saya di pesantren, Uthlubul ‘ilma minal mahdi ilal lahdi, tuntutlah ilmu sejak lahir hingga mati.
Pada saat belum menjadi guru di pesantren, hampir tiap waktu luang saya gunakan untuk membaca atau datang ke kamar para guru. Saya bertanya atau sekedar sharing dengan para orang pandai itu. Sekarang saya tinggal memetik hasilnya. Cukup sudah saya belajar. Toh sejauh ini masih belum ada murid yang bisa mengalahkan saya. Tenang saja. Tapi…..bukankah saya belum mati?
Pantat saya saat ini sangat sehat. Rasa pegal atau linu yang dulu sering saya rasakan itu tidak pernah lagi datang atau sekedar mampir. Saya memiliki pantat yang sehat. Tapi apa yang saya sampaikan ke murid dan jawaban untuk pertanyaan mereka tidak bisa dijamin seluruhnya benar. Sebagian adalah karangan saya untuk menjaga image pintar saya di depan mereka. Bukankah jawaban asal seperti itu punya peluang besar untuk menyesatkan. Ajaran saya terkesan luar biasa, tapi sebenarnya tak lebih dari omong kosong. Memiliki dorongan kuat, tapi hakekat aromanya busuk. Ya, kentut yang kuat itu yang kini saya miliki, dan saya memilikinya karena saya juga memiliki pantat yang sehat.
Saya bertekad untuk terus belajar, Ya Allah. Tolong beri saya pertolongan-Mu. Sebab saya paham benar; tanpa harus menjadi kuat; sebuah kentut selalu saja mengganggu kenyamanan orang disekitarnya.

(El-Fath Satria)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

suka mainin pantat ya??

Anonim mengatakan...

he..he...