BELAJAR DARI PARA ANAK BUAH SETAN
Penyakit
gila saya nggak lagi kambuh saat saya menulis judul artikel ini, karena Alhamdulillah saya emang nggak pernah
gila sebelumnya. Jadi gimana bisa kambuh. Saya menulis judul tersebut dalam
kondisi sadar sepenuhnya. Paling tidak ini jadi satu bukti bahwa pelajaran dan
pencerahan itu bisa kita ambil dari mana aja, kapan aja dan dari siapa aja.
Ide artikel ini berawal saat saya ketawa
ngakak pas ngedengerin anak-anak kecil di kampung saya sedang bergurau. Kebetulan
rumah saya berada dekat sama lokasi favorit bermain anak-anak. Mereka lagi
bergurau masalah kelebihan anak buah setan. Entah dari mana mereka dapat materinya,
yang jelas dua orang di antara mereka dengan tanpa beban mengatakan bahwa kita
perlu belajar (meniru) para anak buah setan. Tentu aja redaksinya perlu saya
benahin, sebab cara penyampaian mereka agak amburadul. Intinya begini :
1.
|
Kita harus belajar
dari tuyul, sebab walau masih kecil dia udah mandiri, bisa nyari uang
sendiri. Saya koreksi dikit deh. Cara nyari uangnya emang nggak bisa kita
tiru, sebab dia kan maling. Tapi soal etos kerja dan kemandiriannya itu lho
yang keren. Di saat banyak orang tua mendidik anak dengan cara memenuhi semua
kebutuhannya tanpa usaha, orang tuanya tuyul malah ngajarin anaknya
berdikari. Selama nggak berlebihan kan boleh aja, nggak bisa dimasukin kasus
eksploitasi anak.
|
2.
|
Belajarlah dari
pocong, hidup sederhana dengan pakaian ala kadarnya. Berhubung saya bukan
dukun, jadinya saya nggak bisa mastiin pocong itu ada yang kaya apa enggak.
Yang pasti pakaian mereka tetap sederhana sepanjang jaman. Mau ada trend
baru, mereka nggak terpengaruh sedikit pun. Alasannya simpel, mereka merasa
bahwa kostum putih dengan ikatan di atas dan bawah itu yang paling cocok sama
mereka. Nggak kayak sebagian dari kita yang sering memaksakan mengikuti trend
baru walaupun nyata-nyata nggak matching
dan bikin kita tambah jelek.
|
3.
|
Belajar dari
kuntilanak, senang atau susah mereka kan tetap aja Hi…hii..hi……alias ketawa.
Bawaannya happyyyyyy terus. Saya aja kalah tuh. Sebagai orang beriman
harusnya saya selalu bisa bersyukur. Punya uang, tersenyum. Belum punya uang,
ya tetap tersenyum. Nyatanya saya belum bisa. Yang pasti belum pernah ada
berita tentang kuntilanak yang nemuin psikiater buat curhat stress kan. Belum
pernah ada juga yang masuk Rumah Sakit Jiwa. Sebab kuntilanak suka ketawa
bukan karena gila, tapi karena emang style-nya kayak gitu.
|
Hm…..sekarang
tinggal kitanya aja yang mesti berani bertanya pada diri kita sendiri. Masak
sih kita mau kalah sama anak buahnya setan. Kalau nggak mau, berarti mulai
sekarang kita harus selalu mandiri, punya etos kerja tinggi, hidup nggak
berlebihan walau kaya, dan…….selalu gembira. Hidup cuma sekali, jadi buatlah
hidup kita berarti. Rugi banget kalau sejarah hidup kita yang cuma singkat ini
dihabisin dengan berkeluh kesah menyalahkan keadaan. Oke, Bro? Good Luck.
(El-Fath
Satria)
1 komentar:
asal nggak bljr ke Jaelangkung. NGGAK SOPAN. Datang g diundang, plng y jd g diantar deh
Posting Komentar