Minggu, 24 November 2013

MY MOTHER IS INDONESIAN IDOL



MY MOTHER IS INDONESIAN IDOL
Nggak ada ibu yang nggak luar biasa. Setidaknya itulah kalimat yang sering kita dengar. Faktanya nggak ada satu pun orang yang berusaha mengubahnya. Hh….nyatanya ada ibu yang tega menggugurkan kandungannya. Friends, dia itu bukan ibu. Dia cuma  berstatus wanita. Gimana dengan ibu yang membuang anaknya? Saya nggak setuju kalau ibu kayak gitu dikatakan punya naluri membunuh darah dagingnya sendiri. Sang ibu membuang anaknya hanya agar sang anak memperoleh kehidupan yang lebih layak. Kalau emang pengen membunuh, ngapain harus nunggu sampai lahir. Digugurin aja kan beres.
Lepas dari semua itu, nyatanya saya memiliki seorang ibu yang luar biasa. Ibu saya emang manusia dengan embel-embel beberapa kelemahan dan kekurangan. Tapi tanpa ragu saya akan selalu katakan, ibu saya adalah ibu terbaik di dunia. Berikut ini deretan jasa ibu saya yang seharusnya mendapat penghargaan Nobel Cinta dari PBB. 

1. Berawal Dari Pengorbanan
Ada nggak sih yang lebih berharga dari seorang gadis selain keperawanan? Itulah yang dikorbankan ibu ketika bersedia menerima lamaran ayah saya. Ayah bisa aja mengaku sebagai perjaka di luar rumah. Tapi ibu? No way. Sebab keperawanan ibu butuh bukti otentik. Ibu juga merelakan kebebasannya untuk bergaul dan memilih. Laki-laki kan boleh poligami, tapi perempuan?

2. Manusia Terkuat
Ketika ibu hamil, mau nggak mau berat badannya harus bertambah minimal 10 Kg. ibu membawa tambahan beban 10 Kg itu ke mana-mana selama 9 bulan. Seorang atlit emang terbiasa melakukan latihan angkat beban. Tapi apakah ada atlit yang sanggup melakukan latihan angkat beban dengan jadwal yang sepadat jadwal ibu hamil? 9 bulan tanpa henti !! Hm…dosa banget kalau saya menyia-nyiakan ibu saya yang udah beranjak tua. Sebab saya terlahir dalam kondisi medis yang agak langka. Saya lahir setelah ibu mengandung saya selama hampir 11 bulan dengan berat agak over : 4,8 Kg. Ibu juga nggak bisa berjalan alias lumpuh sejak awal mengandung. Ajaibnya, ibu sembuh total ketika saya lahir. Thanks, Mom.

3. Memberi Kehidupan
Ibu tidak hanya memberi saya peluang untuk hidup. Beliau juga memberi saya kehidupan dengan cara selalu memberi apa yang saya butuhkan, bukan apa yang beliau inginkan.

4. Tersenyum Ketika Disakiti
Istri saya sering mengerang kesakitan ( sambil tersenyum penuh cinta ) ketika lagi menyusui si kecil. Katanya si kecil sering menggigit puting payudaranya. So pasti sakit banget. Mm…berarti saya dulu juga gitu dong. 2 tahun penuh gigitan. Sebab kebetulan ibu saya baru mau “menghalalkan” susu instant setelah anak-anaknya berusia 2 tahun. Sekali-sekali coba  simpan ASI selama beberapa hari. Taruh aja di botol di suhu ruang. Believe it or not. ASI itu berubah jadi darah!! Kita adalah Drakula bagi ibu kita.

5. Menghargai Keajaiban Yang Nggak Ajaib
Ibu adalah orang yang bereaksi lumayan “lebay” terhadap setiap perkembangan anak. Itu adalah hal ajaib buat beliau. Nyatanya cerita tentang saya yang udah mulai bisa tengkurap pun tersebar sampai ke desa sebelah. Padahal itu kan cuma hal normal??? Tapi nyatanya ayah nggak bisa kayak gitu. Ibu adalah orang pertama yang mau menghargai kemampuan normal saya.

6. Mengenalkan Makna Kata Kompak
Ibu adalah orang pertama yang mengajarkan kekompakan pada saya. Kami tertawa bersama dan makan bersama. He..he…ayah nggak pernah mencicipi bubur bayinya lho. Tapi ibu….makan bareng. Yang paling mengesankan, ibu juga punya hoby nangis bareng ketika saya lagi menangis kesakitan. KOMPAK.

7. Full Press Body Bukan Untuk Ibu
Pengen tubuh balik seksi kayak masa gadis bukan hal mudah buat ibu manapun. Perlu perjuangan keras yang kadang harus ditambah dengan sederet resiko medis. Diet ketat, nggak boleh. Bayi kan butuh asupan gizi dari ibu. Oke deh kalau kalian bilang senam rutin bisa bikin badan ibu kembali seksi. Tapi ingat, Friends. Nggak ada satu pun senam di dunia yang bisa balikin bentuk pinggang kayak aslinya alias kayak sebelum “dijamah” sama ayah.

8. Teknologi 10 Tangan
Seorang ibu mampu mengerjakan banyak aktifitas sekaligus dalam 1 waktu. Menyusui, memasak, dan menjemur pakaian di waktu yang sama. Itu pun kadang masih ditambah dengan aktifitas konferensi pers alias ngrumpi. Just kidding lho. Faktanya, ngurusin rumah dan anak tuh lebih bikin pegal dibandingin kerja di pabrik sekalipun. Jangan bantah pendapat yang ini sebelum mencoba.

9. Berpelukaaaaaan
Ibu adalah orang yang pertama kali mengajarkan cara berpelukan yang bikin nyaman. Sayangnya kita sering terlalu pintar mengajarkannya pada pacar. Nggak sekedar mempraktekkan ajaran pelukan nyaman khas ibu. Kita malah berani berimprovisasi dengan imajinasi dan kreatifitas yang luar biasa. Yang jelas itu nggak bakal disetujuin sama ibu.

10. Mata Penuh Makna
Ayah saya emang hebat. Tapi untuk urusan mata, ibu jauh lebih hebat. Sorot mata ibu lebih piawai untuk mengatakan kalau beliau sangat mencintai, bangga atau bahkan khawatir dengan saya. Nggak perlu kata-kata. 

11. Tiga Level Anugrah Nabi
Perlu diingat. Ibu adalah satu-satunya makhluk yang pernah dibela namanya oleh Nabi Muhammad hingga 3 kali berturut-turut. So jangan sampai kita dihardik oleh Nabi hingga 3 kali gara-gara nggak menghormati ibu. 

Udah deh, Friends. Saya yakin kalau kalian sangat paham gimana cara menyusun kalimat untuk meneruskan artikel ini. Saya nggak lebay kok. Gimana pun saya tetap harus mengatakan “My mother is the best story in my life and I love her so much”.
(El-Fath Satria)

Tidak ada komentar: