MY MOTHER IS
INDONESIAN IDOL
Nggak ada ibu yang nggak luar
biasa. Setidaknya itulah kalimat yang sering kita dengar. Faktanya nggak ada
satu pun orang yang berusaha mengubahnya. Hh….nyatanya ada ibu yang tega
menggugurkan kandungannya. Friends, dia itu bukan ibu. Dia cuma berstatus wanita. Gimana
dengan ibu yang membuang anaknya? Saya nggak setuju kalau ibu kayak gitu
dikatakan punya naluri membunuh darah dagingnya sendiri. Sang ibu membuang
anaknya hanya agar sang anak memperoleh kehidupan yang lebih layak. Kalau emang
pengen membunuh, ngapain harus nunggu sampai lahir. Digugurin aja kan beres.
Lepas dari semua itu, nyatanya
saya memiliki seorang ibu yang luar biasa. Ibu saya emang manusia dengan
embel-embel beberapa kelemahan dan kekurangan. Tapi tanpa ragu saya akan selalu
katakan, ibu saya adalah ibu terbaik di dunia. Berikut ini deretan jasa ibu
saya yang seharusnya mendapat penghargaan Nobel Cinta dari
PBB.
1. Berawal Dari
Pengorbanan
Ada nggak sih yang lebih
berharga dari seorang gadis selain keperawanan? Itulah yang dikorbankan ibu
ketika bersedia menerima lamaran ayah saya. Ayah bisa aja mengaku sebagai
perjaka di luar rumah. Tapi ibu? No way. Sebab keperawanan ibu butuh bukti
otentik. Ibu juga merelakan kebebasannya untuk bergaul dan memilih. Laki-laki
kan boleh poligami, tapi perempuan?
2. Manusia
Terkuat
Ketika ibu hamil, mau nggak
mau berat badannya harus bertambah minimal 10 Kg. ibu membawa tambahan beban 10
Kg itu ke mana-mana selama 9 bulan. Seorang atlit emang terbiasa melakukan
latihan angkat beban. Tapi apakah ada atlit yang sanggup melakukan latihan angkat
beban dengan jadwal yang sepadat jadwal ibu hamil? 9 bulan tanpa henti !!
Hm…dosa banget kalau saya menyia-nyiakan ibu saya yang udah beranjak tua. Sebab
saya terlahir dalam kondisi medis yang agak langka. Saya lahir setelah ibu
mengandung saya selama hampir 11 bulan dengan berat agak over : 4,8 Kg. Ibu
juga nggak bisa berjalan alias lumpuh sejak awal mengandung. Ajaibnya, ibu
sembuh total ketika saya lahir. Thanks, Mom.
3. Memberi Kehidupan
Ibu tidak hanya memberi saya
peluang untuk hidup. Beliau juga memberi saya kehidupan dengan cara selalu
memberi apa yang saya butuhkan, bukan apa yang beliau inginkan.
4. Tersenyum
Ketika Disakiti
Istri saya sering mengerang
kesakitan ( sambil tersenyum penuh cinta ) ketika lagi menyusui si kecil.
Katanya si kecil sering menggigit puting payudaranya. So pasti sakit banget.
Mm…berarti saya dulu juga gitu dong. 2 tahun penuh gigitan. Sebab kebetulan ibu
saya baru mau “menghalalkan” susu instant setelah anak-anaknya berusia 2 tahun.
Sekali-sekali coba simpan ASI selama beberapa
hari. Taruh aja di botol di suhu ruang. Believe it or not. ASI itu
berubah jadi darah!! Kita adalah Drakula bagi ibu kita.
5. Menghargai
Keajaiban Yang Nggak Ajaib
Ibu adalah orang yang bereaksi
lumayan “lebay” terhadap setiap perkembangan anak. Itu adalah hal ajaib buat
beliau. Nyatanya cerita tentang saya yang udah mulai bisa tengkurap pun
tersebar sampai ke desa sebelah. Padahal itu kan cuma hal normal??? Tapi
nyatanya ayah nggak bisa kayak gitu. Ibu adalah orang pertama yang mau
menghargai kemampuan normal saya.
6. Mengenalkan
Makna Kata Kompak
Ibu adalah orang pertama yang
mengajarkan kekompakan pada saya. Kami tertawa bersama dan makan bersama.
He..he…ayah nggak pernah
mencicipi bubur bayinya lho. Tapi ibu….makan bareng. Yang paling mengesankan,
ibu juga punya hoby nangis bareng ketika saya lagi menangis kesakitan. KOMPAK.
7. Full Press
Body Bukan Untuk Ibu
Pengen tubuh balik seksi kayak
masa gadis bukan hal mudah buat ibu manapun. Perlu perjuangan keras yang kadang
harus ditambah dengan sederet resiko medis. Diet ketat, nggak boleh. Bayi kan
butuh asupan gizi dari ibu. Oke deh kalau kalian bilang senam rutin bisa bikin
badan ibu kembali seksi. Tapi ingat, Friends. Nggak ada satu pun senam di dunia
yang bisa balikin bentuk pinggang kayak aslinya alias kayak sebelum “dijamah”
sama ayah.
8. Teknologi 10
Tangan
Seorang ibu mampu mengerjakan
banyak aktifitas sekaligus dalam 1 waktu. Menyusui, memasak, dan menjemur
pakaian di waktu yang sama. Itu pun kadang masih ditambah dengan aktifitas konferensi pers alias
ngrumpi. Just kidding lho. Faktanya, ngurusin rumah dan anak tuh lebih
bikin pegal dibandingin kerja di pabrik sekalipun. Jangan bantah pendapat yang
ini sebelum mencoba.
9. Berpelukaaaaaan
Ibu adalah orang yang pertama
kali mengajarkan cara berpelukan yang bikin nyaman. Sayangnya kita sering
terlalu pintar mengajarkannya pada pacar. Nggak sekedar mempraktekkan ajaran
pelukan nyaman khas ibu. Kita malah berani berimprovisasi dengan imajinasi dan
kreatifitas yang luar biasa. Yang jelas itu nggak bakal disetujuin sama ibu.
10. Mata Penuh
Makna
Ayah saya emang hebat. Tapi untuk urusan mata, ibu
jauh lebih hebat. Sorot mata ibu lebih piawai untuk mengatakan kalau beliau
sangat mencintai, bangga atau bahkan khawatir dengan saya. Nggak perlu
kata-kata.
11. Tiga
Level Anugrah Nabi
Perlu diingat. Ibu adalah satu-satunya makhluk yang
pernah dibela namanya oleh Nabi Muhammad hingga 3 kali berturut-turut. So
jangan sampai kita dihardik oleh Nabi hingga 3 kali gara-gara nggak menghormati
ibu.
Udah deh, Friends. Saya yakin kalau kalian sangat
paham gimana cara menyusun kalimat untuk meneruskan artikel ini. Saya nggak
lebay kok. Gimana pun saya tetap harus mengatakan “My
mother is the best story in my life and I love her so much”.
(El-Fath Satria)